Petenis termuda yang menyelinap diantara para seniornya, unggulan lima Grace Sari Ysidora membuat kejutan dengan menyudahi perlawanan unggulan dua Liza Andriyani melalui pertarungan tiga set 1-6, 6-2, 6-1. Pada pelaksanaan hari kedua “Garuda Indonesia Tennis Masters” yang masih diganggu dengan hujan gerimis mengakibatkan beberapa pertandingan terpaksa ditunda dan kemudian dilanjutkan lagi seperti halnya yang terjadi di grup “Merak” antara Liza melawan Grace saat kedudukan 5-1 bagi Grace di set penentuan dan pertarungan unggulan tiga Lavinia Tananta menghadapi unggulan delapan Jessy Rompies tatkala Jessy sementara unggul 3-2 pada set kedua.
Tampil mengenakan kostum “Adidas” dengan kombinasi warna dominan putih di bagian atas dengan rok bawah warna oranye, Grace langsung dipatahkan servisnya oleh Liza dan membuat petenis asal Tegal ini unggul 2-0 setelah kemudian ia mampu mempertahankan servisnya sendiri. Liza yang dikenal dengan pukulan-pukulan slicenya, terlihat amat menguasai set pembuka dengan membuat lawannya yang 14 tahun lebih muda darinya tak dapat mengembangkan permainan. Memang sesekali Grace terlihat dapat mengejutkan dengan beberapa pukulan backhand yang mematikan serta dilengkapi dengan pengembalian servis yang terjaga konsistensinya, namun di sepanjang set pertama ia terkesan tak tahu apa yang ia harus perbuat sehingga akhirnya banyak sekali membuang kesempatan seiring terjadinya pukulan-pukulan yang melebar. Kedua petenis sama-sama membukukan 4 winner selama set pembuka, namun akibat seringnya kesalahan sendiri yang dilakukan Grace, akhirnya Liza menyudahi set pertama dengan 6-1.Pada set kedua perlahan namun pasti Grace memperbaiki penampilannya dengan serangan-serangan yang tajam sehingga iapun terlihat mampu menghasilkan lebih banyak pukulan mematikan dari sisi backhandnya. Walaupun demikian Liza tidak begitu saja mau menyerah dan ia tetap berupaya mengimbangi serangan dari yuniornya meskipun akhirnya Liza takluk 2-6. Di set penentuan Grace makin percaya diri dengan pola permainannya sendiri yang mengandalkan servis akurat, pengembalian servis yang mengentak di mana beberapa kali membuat Liza tak dapat mengembalikannya dengan baik serta kombinasi pukulan-pukulan serang Grace ke sudut-sudut daerah lawan. Terlihat adanya satu kali backhand terobosan yang memukau dihujamkan oleh Grace dan mengecoh Liza akhirnya. Dengan cepat Grace unggul hingga 5-1 dan pada saat itulah gerimis mulai berangsur-angsur turun di komplek tenis Klub Eksekutif Hotel Sultan, Jakarta yang memaksa pertandingan ditunda.Setelah hampir 2 jam menunggu hujan reda, akhirnya set ketiga antara Liza dan Gracepun dilanjutkan pada saat kedudukan 5-1 bagi Grace. Meskipun melakukan servis pada game ke tujuh pada set terakhir ini, Grace langsung tertinggal 0-30 namun kemudian ia bangkit dengan serangan-serangannya dan berbalik memimpin 40-30. Sempat mendapatkan posisi advantage dan match point, Grace dipaksa deuce lagi oleh Liza. Akhirnya petenis berusia 15 tahun yang membela Sumatera Utara inipun menyelesaikan pertandingan yang cukup menguras fisik dan mental dengan 6-1. Di lapangan sebelahnya, partai antara Lavinia melawan Jessy dimenangkan oleh Lavinia dengan 6-2, 7-5. Pada set pertama Lavinia benar-benar mengendalikan pertarungan dengan memaksa Jessy bergerak dari kiri ke kanan dan sebaliknya dalam pola adu reli yang cukup panjang. Di set kedua Jessy sempat mengambil alih keunggulan sementara 3-2 saat pertandingan dhentikan karena hujan gerimis. Ketika dilanjutkan lagi, Lavinia langsung mampu menyamakan menjadi 3-3 bahkan Jessy terus melancarkan serangannya hingga sempat memimpin 5-3. Pada momen inilah titik balik Lavinia kembali pada kendali permainannya dan dengan keuletannya Lavinia menuntaskan perlawanan Jessy dengan 7-5. Atas hasil ini Lavinia sudah mengamankan tiket ke babak semi-final berkat dua kali kemenangan. Di grup “Cenderawasih” unggulan utama Ayu Fani Damyanti juga memastikan lajunya ke semi-final setelah menundukkan unggulan enam Sandy Gumulya dengan 7-5, 6-1. Saat pertandingan Sandy sempat meminta perawatan pada bagian perutnya dan kemudian melanjutkan permainan. Meskipun kalah Sandy tetap berpeluang menyertai Ayu ke semi-final, mengingat lawan terakhir Sandy dalam penyisihan grup adalah Septi Mende yang di atas kertas tidak akan menyulitkan Sandy. Pada partai lainnya, Angelique “Angie” Widjaja membuka kesempatan ke semi-final dengan meraih kemenangan atas Septi Mende 6-3, 6-4. Di laga terakhir grup ini, Angie akan menantang Ayu.Di sektor tunggal putra, unggulan utama Elbert Sie melangkah ke semi-final dan tinggal bertanding sekali lagi menghadapi unggulan tiga Prima Simpatiaji guna menentukan urutan 1 dan 2 di grup “Garuda”. Dalam laga kemarin, Elbert mengempaskan unggulan enam Sebastian Da Costa dengan 6-2, 6-0. Lalu Prima menundukkan unggulan tujuh Surya Wijaya Budi dengan 6-2, 6-1.Di grup “Rajawali” unggulan lima Christopher Rungkat dengan mudah mempecundangi unggulan dua Sunu Wahyu Trijati dengan 6-1, 6-0. Pertarungan cukup menarik terjadi antara unggulan delapan melawan unggulan empat Andrian Raturandang. Set pertama dimenangkan oleh Nesa Arta dengan 6-1 melalui reli-reli yang panjang. Di set kedua Andrian mampu memberikan perlawanan sengit sebelum akhirnya Nesa dapat menutup set kedua dengan 7-5. Dengan hasil-hasil tersebut Christo dan Nesa telah aman posisinya ke semi-final dan hari ini mereka akan berhadapan hanya untuk memastikan urutan 1 dan 2 di grup. Akibat hujan yang tak kunjung berhenti hingga malam tiba, partai-partai ganda putra yang sempat dimainkan akhirnya ditunda hingga sore hari ini. Kemudian dilanjutkan dengan semi-final ganda putri.
0 komentar:
Posting Komentar